Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari November, 2005
Dari milist tetangga.....nice word... KAPAN TERAKHIR KITA MENCIUM IBU? Saya berharap Ibu kita masih ada. Betapa menyesalnya, bila telah tiada. Ketika kita lahir menangis, Ibu ketawa, semua orang tertawa gembira Ibu yang pertama kali dan setiap saat mencium kita, dulu. Kini Ia akan terus melakukannya, sayang kita merasa tidak perlu. Tanpa pamrih ia lakukan. Dengan kasih sayang penuh Ia berikan. Ketika kita ingusan, Ia rela menghirup Ingus kita dengan mulut manisnya. Ketika kita sakit, ia ikut sakit. Ketika kita tidak bisa tidur, ia ikut ikut lembur. Ketika kita tak mau makan, ia korbankan Apa saja agar kita makan. Apa yang bisa kita lakukan saat ini? Coba kita lakukan setelah membaca puisi ini, begitu ketemu, cium Ibu. Bila jauh, angkat telepon, minta ampun Saya bayangkan Ibu akan meneteskan air mata. Air mata ketulusan kasih sayang seorang Ibu Bila kita mati buatlah sebaliknya. kita ketawa gembira, setidak-tidaknya tersenyum. Sementara Ibu dan seluruh kerabat kita yang ditinggal menang