Langsung ke konten utama
Dialog Iblis Versus Rasululloh

Subject:Dialog Iblis Versus Rasululloh
From: "Amir Makka" <Amir.Makka@koll.co.id>

Hikayat Iblis : Dialog Iblis vs Rasulullah SAW

Allah SWT telah memerintahkan seorang Malaikat menemui
Iblis supaya dia
menghadap Rasulullah saw untuk memberitahu segala
rahasianya, baik yang
disukai maupun yang dibencinya. Hikmatnya ialah untuk
meninggikan
derajat Nabi Muhammad SAW dan juga sebagai peringatan
dan perisai kepada
umat manusia.

Maka Malaikat itu pun berjumpa Iblis dan berkata,"Hai
Iblis! Bahwa
Allah Yang Maha Mulia dan Maha Besar memberi perintah
untuk menghadap
Rasullullah saw.Hendaklah engkau buka segala
rahasiamu dan apapun yang
ditanya Rasulullah hendaklah engkau jawab dengan
sebenar-benarnya.
Jikalau engkau berdusta walau satu perkataan pun,
niscaya akan terputus
semua anggota badanmu, uratmu, serta disiksa dengan
azab yang amat
keras."

Mendengar ucapan Malaikat yang dahsyat itu, Iblis
sangat ketakutan.
Maka
segeralah dia menghadap Rasulullah SAW dengan menyamar
sebagai seorang
tua yang buta sebelah matanya dan berjanggut putih 10
helai, panjangnya
seperti ekor lembu.

Iblis pun memberi salam, sehingga 3 kali tidak juga
dijawab oleh
Rasulullah saw.Maka sambut Iblis (alaihi laknat),

"Ya Rasulullah! Mengapa engkau tidak mejawab salamku?
Bukankah salam
itu
sangat mulia di sisi Allah?" Maka jawab Nabi dengan
marah,"Hai
Aduwullah seteru Allah!
Kepadaku engkau menunjukkan
kebaikanmu?
Janganlah mencoba menipuku sebagaimana kau tipu Nabi
Adam a.s sehingga
keluar dari syurga, Habil mati teraniaya dibunuh Qabil
dengan sebab
hasutanmu,Nabi Ayub engkau tiup dengan asap beracun
ketika dia sedang
sujud sembahyang hingga dia sengsara beberapa lama,
kisah Nabi Daud
dengan perempuan Urya, Nabi Sulaiman meninggalkan
kerajaannya karena
engkau menyamar sebagai isterinya dan begitu juga
beberapa Anbiya dan
pendeta yang telah menanggung sengsara akibat
hasutanmu.

Hai Iblis! Sebenarnya salam itu sangat mulia di sisi
Allah azza
wajalla,
cuma salammu saja aku tidak hendak menjawabnya karena
diharamkan Allah.
Maka aku kenal baik-baik engkaulah Iblis, raja segala
iblis, syaitan
dan
jin yang menyamar diri.Apa kehendakmu datang
menemuiku?"

Taklimat Iblis,"Ya Nabi Allah! Janganlah engkau
marah.Karena engkau
adalah Khatamul Anbiya maka dapat mengenaliku.
Kedatanganku adalah
diperintah Allah untuk memberitahu segala tipu dayaku
terhadap umatmu
dari zaman Nabi Adam hingga akhir zaman.
Ya Nabi
Allah!Setiap apa yang
engkau tanya, aku bersedia menerangkan satu persatu
dengan sebenarnya,
tiadalah aku berani menyembunyikannya."

Maka Iblis pun bersumpah menyebut nama Allah dan
berkata,"Ya
Rasulullah! Sekiranya aku berdusta barang sepatah pun
niscaya hancur
leburlah badanku menjadi abu."

Apabila mendengar sumpah Iblis itu, Nabi pun tersenyum
dan berkata
dalam
hatinya, inilah satu peluangku untuk menyiasati segala
perbuatannya
agar
didengar oleh sekalian sahabat yang ada di majlis ini
dan menjadi
perisai kepada seluruh umatku.

Pertanyaan Nabi (1):
"Hai Iblis!Siapakah sebesar-besar musuhmu dan
bagaimana aku
terhadapmu?"

Jawab Iblis:
"Ya Nabi Allah! Engkaulah musuhku yang paling besar di
antara segala
musuhku di muka bumi ini."

Maka Nabi pun memandang muka Iblis, dan Iblis pun
menggeletar karena
ketakutan.Sambung Iblis,"Ya Khatamul Anbiya! Ada pun
aku dapat
merubah
diriku seperti sekalian manusia, binatang dan
lain-lain hingga rupa dan
suara pun tidak berbeda, kecuali dirimu saja yang
tidak dapat aku tiru
karena dicegah oleh Allah.

Kiranya aku menyerupai dirimu, maka terbakarlah diriku
menjadi abu.Aku
cabut iktikad / niat anak Adam supaya menjadi kafir
karena engkau
berusaha memberi nasihat dan pengajaran supaya mereka
kuat untuk
memeluk
agama Islam, begitu jugalah aku berusaha menarik
mereka kepada kafir,
murtad atau munafik.Aku akan menarik seluruh umat
Islam dari jalan
benar menuju jalan yang sesat supaya masuk ke dalam
neraka dan kekal di
dalamnya bersamaku."

Pertanyaan Nabi (2):
"Hai Iblis! Bagaimana perbuatanmu kepada makhluk
Allah?"

Jawab Iblis:
"Adalah satu kemajuan bagi perempuan yang
merenggangkan kedua pahanya
kepada lelaki yang bukan suaminya, setengahnya hingga
mengeluarkan
benih
yang salah sifatnya.Aku goda semua manusia supaya
meninggalkan sholat,
terbuai dengan makan minum, berbuat durhaka, aku
lalaikan dengan harta
benda daripada emas, perak dan permata, rumahnya,
tanahnya, ladangnya
supaya hasilnya dibelanjakan ke jalan haram.

Demikian juga ketika pesta yang bercampur antara
lelaki dan perempuan.
Disana aku lepaskan sebesar-besar godaan supaya hilang
peraturan dan
minum arak.Apabila terminum arak itu maka hilanglah
akal, fikiran dan
malunya.Lalu aku ulurkan tali cinta dan terbukalah
beberapa pintu
maksiat yang besar, datang perasaan hasad dengki
hingga kepada
pekerjaan zina.Apabila terjadi kasih antara mereka,terpaksalah
mereka mencari
uang hingga menjadi penipu, peminjam dan pencuri.

Apabila mereka teringat akan salah mereka lalu hendak
bertaubat atau
berbuat amal ibadat, aku akan rayu mereka supaya
mereka
menangguhkannya.
Bertambah keras aku goda supaya menambahkan maksiat
dan mengambil
isteri
orang.Bila kena goda hatinya, datanglah rasa ria,
takabur, megah,
sombong dan melengahkan amalnya.Bila pada lidahnya,
mereka akan gemar
berdusta, mencela dan mengumpat.Demikianlah aku goda
mereka setiap
saat."

Pertanyaan Nabi (3):
"Hai Iblis! Mengapa engkau bersusah payah melakukan
pekerjaan yang
tidak
mendatangkan faedah bahkan menambahkan laknat yang
besar serta siksa
yang besar di neraka yang paling bawah?Hai yang
dikutuk Allah!Siapa
yang menjadikanmu?
Siapa yang melanjutkan usiamu?Siapa
yang menerangkan
matamu?Siapa yang memberi pendengaranmu?Siapa yang
memberi kekuatan
anggota badanmu?"

Jawab Iblis:
"Semuanya itu adalah anugerah daripada Allah Yang Maha
Besar juga.
Tetapi hawa nafsu dan takabur membuatku menjadi jahat
sebesar-besarnya.
Engkau lebih tahu bahwa Diriku telah beribu-ribu tahun
menjadi ketua
seluruh Malaikat dan pangkatku telah dinaikkan dari
satu langit ke satu
langit yang tinggi.Kemudian Aku tinggal di dunia ini
beribadat bersama
sekalian Malaikat beberapa waktu lamanya.

Tiba-tiba datang firman Allah SWT hendak menjadikan
seorang Khalifah di
dunia ini, maka akupun membantah.Lalu Allah
menciptakan lelaki (Nabi
Adam) lalu dititahkan seluruh Malaikat memberi hormat
kepada lelaki
itu,
kecuali aku yang ingkar.Oleh karena itu Allah murka
kepadaku dan
wajahku yang tampan rupawan dan bercahaya itu bertukar
menjadi keji dan
kelam.Aku merasa sakit hati.Kemudian Allah
menjadikan Adam raja di
syurga dan dikurniakan seorang permaisuri (Siti Hawa)
yang memerintah
seluruh bidadari.Aku bertambah dengki dan dendam
kepada mereka.

Akhirnya aku berhasil menipu mereka melalui Siti Hawa
yang menyuruh Adam
memakan buah Khuldi, lalu keduanya diusir dari syurga
ke dunia.
Keduanya
berpisah beberapa tahun dan kemudian dipertemukan
Allah (di Padang
Arafah), hingga mereka mendapat beberapa orang anak.
Kemudian kami
hasut
anak lelakinya Qabil supaya membunuh saudaranya Habil.
Itu pun aku
masih
tidak puas hati dan berbagai tipu daya aku lakukan
hingga Hari Kiamat.

Sebelum Engkau lahir ke dunia, aku beserta bala
tentaraku dengan mudah
dapat naik ke langit untuk mencuri segala rahasia
serta tulisan yang
menyuruh manusia berbuat ibadat serta balasan pahala
dan syurga mereka.
Kemudian aku turun ke dunia, dan memberitahu manusia
yang lain daripada
apa yang sebenarnya aku dapatkan, dengan berbagai tipu
daya hingga
tersesat dengan berbagai kitab bid'ah dan carut-marut.

Tetapi ketika engkau lahir ke dunia ini, maka aku
tidak dibenarkan oleh
Allah untuk naik ke langit serta mencuri rahasia,
kerana banyak
Malaikat
yang menjaga di setiap lapisan pintu langit.Jika aku
berkeras juga
hendak naik, maka Malaikat akan melontarkan anak panah
dari api yang
menyala.Sudah banyak bala tenteraku yang terkena
lontaran Malaikat itu
dan semuanya terbakar menjadi abu.Maka besarlah
kesusahanku dan bala
tentaraku untuk menjalankan tugas menghasut."

Pertanyaan Nabi (4):
"Hai Iblis! Apakah yang pertama engkau tipu dari
manusia?"

Jawab Iblis:
"Pertama sekali aku palingkan iktikad / niatnya,
imannya kepada kafir
juga ada dari segi perbuatan, perkataan, kelakuan atau
hatinya. Jika
tidak berhasil juga, aku akan tarik dengan cara
mengurangi pahala.
Lama-kelamaan mereka akan terjerumus mengikut kemauan
jalanku"

Pertanyaan Nabi (5):
"Hai Iblis! Jika umatku sholat karena Allah, bagaimana
keadaanmu?"

Jawab Iblis:
"Sebesar-besarnya kesusahanku.Gementarlah badanku dan
lemah tulang
sendiku.Maka aku kerahkan berpuluh-puluh iblis datang
menggoda seorang
manusia, pada setiap anggota badannya.

Setengah-setengahnya datang pada setiap anggota
badannya supaya malas
sholat, was-was, terlupa bilangan rakaatnya, bimbang
pada pekerjaan
dunia yang ditinggalkannya, sentiasa hendak cepat
habis sholatnya,
hilang khusyuknya - matanya sentiasa menjeling ke kiri
kanan,
telinganya
senantiasa mendengar orang bercakap serta bunyi-bunyi
yang lain.
Setengah Iblis duduk di belakang badan orang yang
sembahyang itu supaya
dia tidak kuasa sujud berlama-lama, penat atau duduk
tahiyat dan dalam
hatinya senantiasa hendak cepat habis sholatnya, itu
semua membawa
kepada kurangnya pahala.Jika para Iblis itu tidak
dapat menggoda
manusia itu, maka aku sendiri akan menghukum mereka
dengan
seberat-berat
hukuman."

Pertanyaan Nabi (6):
"Jika umatku membaca Al-Quran karena Allah, bagaimana
perasaanmu?"

Jawab Iblis:
"Jika mereka membaca Al-Quran karena Allah, maka rasa
terbakarlah
tubuhku, putus-putus segala uratku lalu aku lari
daripadanya."

Pertanyaan Nabi (7):
"Jika umatku mengerjakan haji karena Allah, bagaimana
perasaanmu?"

Jawab Iblis:
"Binasalah diriku, gugurlah daging dan tulangku karena
mereka telah
mencukupkan rukun Islamnya."

Pertanyaan Nabi (8):
"Jika umatku berpuasa karena Allah, bagaimana
keadaanmu?"

Jawab Iblis:
"Ya Rasulullah! Inilah bencana yang paling besar
bahayanya kepadaku.
Apabila masuk awal bulan Ramadhan, maka memancarlah
cahaya Arasy dan
Kursi, bahkan seluruh Malaikat menyambut dengan suka
cita.Bagi orang
yang berpuasa, Allah akan mengampunkan segala dosa
yang lalu dan
digantikan dengan pahala yang amat besar serta tidak
dicatatkan dosanya
selama dia berpuasa.Yang menghancurkan hatiku ialah
segala isi langit
dan bumi, yakni Malaikat, bulan, bintang, burung dan
ikan-ikan semuanya
siang malam mendoakan ampunan bagi orang yang
berpuasa.Satu lagi
kemuliaan orang berpuasa ialah dimerdekakan pada
setiap masa dari azab
neraka.Bahkan semua pintu neraka ditutup manakala
semua pintu syurga
dibuka seluas-luasnya, serta dihembuskan angin dari
bawah Arasy yang
bernama Angin Syirah yang amat lembut ke dalam syurga.
Pada hari umatmu
mulai berpuasa, dengan perintah Allah datanglah
sekalian Malaikat
dengan
garangnya menangkapku dan tentaraku, jin, syaitan dan
ifrit lalu
dipasung kaki dan tangan dengan besi panas dan
dirantai serta
dimasukkan
ke bawah bumi yang amat dalam.Di sana pula beberapa
azab yang lain
telah menunggu kami.Setelah habis umatmu berpuasa
barulah aku
dilepaskan dengan perintah agar tidak mengganggu
umatmu.Umatmu sendiri
telah merasa ketenangan berpuasa sebagaimana mereka
bekerja dan
bersahur
seorang diri di tengah malam tanpa rasa takut
dibandingkan bulan
biasa."

Pertanyaan Nabi (9):
"Hai Iblis! Bagaimana seluruh sahabatku menurutmu?"

Jawab Iblis:
"Seluruh sahabatmu juga adalah sebesar - besar
seteruku.Tiada upayaku
melawannya dan tiada satu tipu daya yang dapat masuk
kepada mereka.
Karena engkau sendiri telah berkata:"Seluruh
sahabatku adalah seperti
bintang di langit, jika kamu mengikuti mereka, maka
kamu akan mendapat
petunjuk."

Saidina Abu Bakar al-Siddiq sebelum bersamamu, aku
tidak dapat
mendekatinya, apalagi setelah berdampingan denganmu.
Dia begitu percaya
atas kebenaranmu hingga dia menjadi wazirul a'zam.
Bahkan engkau sendiri
telah mengatakan jika ditimbang seluruh isi dunia ini
dengan amal
kebajikan Abu Bakar, maka akan lebih berat amal
kebajikan Abu Bakar.
Tambahan pula dia telah menjadi mertuamu karena engkau
menikah dengan
anaknya, Saiyidatina Aisyah yang juga banyak
menghafadz
Hadits-haditsmu.

Saidina Umar Al-Khattab pula tidaklah berani aku
pandang wajahnya
karena
dia sangat keras menjalankan hukum syariat Islam
dengan seksama.Jika
aku pandang wajahnya, maka gemetarlah segala tulang
sendiku karena
sangat takut.Hal ini karena imannya sangat kuat
apalagi engkau telah
mengatakan,"Jikalau adanya Nabi sesudah aku maka Umar
boleh
menggantikan aku", karena dia adalah orang harapanmu
serta pandai
membedakan antara kafir dan Islam hingga digelar
'Al-Faruq'.

Saidina Usman Al-Affan lagi, aku tidak bisa bertemu,
karena lidahnya
senantiasa bergerak membaca Al-Quran.Dia penghulu
orang sabar,
penghulu
orang mati syahid dan menjadi menantumu sebanyak dua
kali.Karena
taatnya, banyak Malaikat datang melawat dan memberi
hormat kepadanya
karena Malaikat itu sangat malu kepadanya hingga
engkau mengatakan,
"Barang siapa menulis Bismillahir rahmanir rahim pada
kitab atau
kertas-kertas dengan dakwat merah, nescaya mendapat
pahala seperti
pahala Usman mati syahid."

Saidina Ali Abi Talib pun itu aku sangat takut karena
hebatnya dan
gagahnya dia di medan perang, tetapi sangat sopan
santun, alim
orangnya.
Jika iblis, syaitan dan jin memandang beliau, maka
terbakarlah kedua
mata mereka karena dia sangat kuat beribadat serta
beliau adalah
golongan orang pertama memeluk agama Islam dan tidak
pernah menundukkan
kepalanya kepada sebarang berhala.Bergelar'Ali
Karamullahu Wajhahu'
-dimuliakan Allah akan wajahnya dan juga'Harimau
Allah'dan engkau
sendiri berkata,"Akulah negeri segala ilmu dan Ali
itu pintunya."
Tambahan pula dia menjadi menantumu, semakin aku ngeri
kepadanya."

Pertanyaan Nabi (10):
"Bagaimana tipu daya engkau kepada umatku?"

Jawab Iblis:
"Umatmu itu ada tiga macam.Yang pertama seperti hujan
dari langit yang
menghidupkan segala tumbuhan yaitu ulama yang memberi
nasihat kepada
manusia supaya mengerjakan perintah Allah serta
meninggalkan
laranganNya
seperti kata Jibril a.s, "Ulama itu adalah pelita
dunia dan pelita
akhirat.Yang kedua umat tuan seperti tanah yaitu
orang yang sabar,
syukur dan ridha dengan karunia Allah.Berbuat amal
soleh, tawakal dan
kebajikan.Yang ketiga umatmu seperti Firaun;
terlampau tamak dengan
harta dunia serta dihilangkan amal akhirat.Maka
akupun bersukacita
lalu
masuk ke dalam badannya, aku putarkan hatinya ke
lautan durhaka dan aku
hela ke mana saja mengikuti kehendakku.Jadi dia
senantiasa bimbang
kepada dunia dan tidak hendak menuntut ilmu, tiada
masa beramal ibadat,
tidak hendak mengeluarkan zakat, miskin hendak
beribadat.

Lalu aku goda agar minta kaya dulu, dan apabila
diizinkan Allah dia
menjadi kaya, maka dilupakan beramal, tidak berzakat
seperti Qarun yang
tenggelam dengan istana mahligainya.Bila umatmu
terkena penyakit tidak
sabar dan tamak, dia senantiasa bimbang akan hartanya
dan setengahnya
asyik hendak merebut dunia harta, bercakap besar
sesama Islam, benci
dan
menghina kepada yang miskin, membelanjakan hartanya
untuk jalan
maksiat,
tempat judi dan perempuan lacur."

Pertanyaan Nabi (11):
"Siapa yang serupa dengan engkau?"

Jawab Iblis:
"Orang yang meringankan syariatmu dan membenci orang
belajar agama
Islam."

Pertanyaan Nabi (12):
"Siapa yang mencahayakan muka engkau?"

Jawab Iblis:
"Orang yang berdosa, bersumpah bohong, saksi palsu,
pemungkir janji."

Pertanyaan Nabi (13):
"Apakah rahasia engkau kepada umatku?"

Jawab Iblis:
"Jika seorang Islam pergi buang air besar serta tidak
membaca doa
pelindung syaitan, maka aku gosok-gosokkan najisnya
sendiri ke badannya
tanpa dia sadari."

Pertanyaan Nabi (14):
"Jika umatku bersatu dengan isterinya, bagaimana hal
engkau?"

Jawab Iblis:
"Jika umatmu hendak bersetubuh dengan isterinya serta
membaca doa
pelindung syaitan, maka larilah aku dari mereka.Jika
tidak, aku akan
bersetubuh dahulu dengan isterinya, dan bercampurlah
benihku dengan
benih isterinya.Jika menjadi anak maka anak itu akan
gemar kepada
pekerjaan maksiat, malas pada kebaikan, durhaka.Ini
semua karena
kealpaan ibu bapaknya sendiri.Begitu juga jika mereka
makan tanpa
membaca Bismillah, aku yang dahulu makan daripadanya.
Walaupun mereka
makan, tiadalah merasa kenyang."

Pertanyaan Nabi (15):
"Dengan jalan apa dapat menolak tipu daya engkau?"

Jawab Iblis:
"Jika dia berbuat dosa, maka dia kembali bertaubat
kepada Allah,
menangis menyesal akan perbuatannya. Apabila marah
segeralah mengambil
air wudhu', maka padamlah marahnya."

Pertanyaan Nabi (16):
"Siapakah orang yang paling engkau lebih sukai?"

Jawab Iblis:
"Lelaki dan perempuan yang tidak mencukur atau mencabut
bulu ketiak atau
bulu ari-ari (bulu kemaluan) selama 40 hari. Di
situlah aku mengecilkan
diri, bersarang, bergantung, berbuai seperti pijat
pada bulu itu."

Pertanyaan Nabi (17):
"Hai Iblis! Siapakah saudara engkau?"

Jawab Iblis:
"Orang yang tidur meniarap / telungkup, orang yang
matanya terbuka
(mendusin) di waktu subuh tetapi menyambung tidur
lagi. Lalu aku
lenakan
dia hingga terbit fajar. Demikian jua pada waktu
zuhur, asar, maghrib
dan isya', aku beratkan hatinya untuk sholat."

Pertanyaan Nabi (18):
"Apakah jalan yang membinasakan diri engkau?"

Jawab Iblis:
"Orang yang banyak menyebut nama Allah, bersedekah
dengan tidak
diketahui orang, banyak bertaubat, banyak tadarus
Al-Quran dan sholat
tengah malam."

Pertanyaan Nabi (19):
"Hai Iblis! Apakah yang memecahkan mata engkau?"

Jawab Iblis:
"Orang yang duduk di dalam masjid serta beriktikaf di
dalamnya"

Pertanyaan Nabi (20):
"Apa lagi yang memecahkan mata engkau?"

Jawab Iblis:
"Orang yang taat kepada kedua ibu bapanya, mendengar
kata mereka,
membantu makan pakaian mereka selama mereka hidup,
karena engkau telah
bersabda, 'Syurga itu di bawah tapak kaki ibu'

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kisah Seorang Munafik di Zaman Rasulullah

Kisah ini disampaikan oleh sahabat Ibnu umar Radhiallahu ‘anhu , Muhammad bin Kaeb Radhiallahu ‘anhu , Zaid bin Aslam Radhiallahu ‘anhu dan Qatadah Radhiallahu ‘anhu berkata (ringkasnya demikian): Ada seorang laki-laki (munafik) pada waktu perang Tabuk dia berkata: “Tidaklah kami melihat semisal Qurra’ (pembaca al-Qur’an) kita ini, mereka paling besar perutnya (karena banyak makan), paling pendusta (ketika berbicara), paling penakut (bila berhadapan dengan musuh).” Perkataan itu ditujukan kepada Nabi Shalallahu ‘alaihi wasallam dan para sahabatnya. Mendengar hal tersebut Auf bin Malik Rahimahullah berkata kepadanya: “Bohong kamu, akan tetapi kamu munafiq, sungguh aku akan memberitahu Nabi Shalallahu ‘alaihi wasallam .” Maka pergilah Auf untuk menjumpai Nabi Shalallahu ‘alaihi wasallam dan memberitahu perkataan orang munafiq ini. Belum sampai Auf bin Malik datang menjumpai beliau, telah turun ayat yang memberitahu keadaan tersebut dengan sebenarnya. Yaitu ayat yang terdapat dalam QS.

Budaya muslim indonesia

Budaya muslim indonesia yang harus diperbaharui pemahamannya : Rebo Wekasan Rebo Wekasan merupakan suatu perayaan unik yang hanya ada di desa Suci, kecamatan Manyar Kabupaten Gresik dan hanya dirayakan pada Rabu terakhir di Bulan Shafar kalender Hijriyyah. Dinamakan Rebo Wekasan karena pada zaman dahulu terjadi bencana kekeringan di sebuah desa bernama Pelaman, sebenarnya sunan Giri telah memberikan petunjuk kalau ada sumber air yang sangat besar di sekitar Masjid Pelaman. Tetapi lama kelamaan sumber air tadi menyusut. Kemudian Sunan Giri memberi petunjuk jika mereka menemukan tempat yang banyak tumbuh pepohonan maka akan ada sumber air disana. Setelah beberapa lama mencari, akhirnya mereka menemukan tempat tersebut di sebuah desa bernama Pongangan. Dari sinilah perayaan Rebo Wekasan ada karena hari ditemukannya sumber tersebut dan selesainya pembangunan masjid yang semula ada di desa Pelaman jatuh pada hari Rebo Pungkasan di bulan Shafar kalender Hijriyyah. Saat ini perayaan Rebo

Istri Rasulullah Khadijah Binti Khuwailid Radhiallâhu 'Anha

Beliau adalah seorang sayyidah wanita sedunia pada zamannya. Dia adalah putri dari Khuwailid bin Asad bin Abdul Uzza bin Qushai bin Kilab al-Qurasyiyah al-Asadiyah. Dijuluki ath-Thahirah yakni yang bersih dan suci. Sayyidah Quraisy ini dilahirkan di rumah yang mulia dan terhormat kira-kira 15 tahun sebelum tahun fill (tahun gajah). Beliau tumbuh dalam lingkungan keluarga yang mulia dan pada gilirannya beliau menjadi seorang wanita yang cerdas dan agung. Beliau dikenal sebagai seorang yang teguh dan cerdik dan memiliki perangai yang luhur. Karena itulah banyak laki-laki dari kaumnya menaruh simpati kepadanya. Pada mulanya beliau dinikahi oleh Abu Halah bin Zurarah at-Tamimi yang membuahkan dua orang anak yang bernama Halah dan Hindun.Tatkala Abu Halah wafat, beliau dinikahi oleh Atiq bin 'A'id bin Abdullah al-Makhzumi hingga beberapa waktu lamanya namun akhirnya mereka cerai. Setelah itu banyak dari para pemuka-pemuka Quraisy yang menginginkan beliau tetapi beliau memprioritas