Langsung ke konten utama

Dua Hari Backpacker Di Singapore

Rasanya betah jika tinggal di kota yang tata kotanya rapi dan warganya taat pada aturan. Untuk pertama kalinya aku berniat ingin jalan-jalan, ku coba tanya-tanya seputar perjalanan ke luar negeri, adakah rencana kumpul bareng dan jalan bareng di komunitas santri seperti yang sering mereka adakan. Berhari-hari belum dapet info apakah ada acara ngumpul buat silaturahmi.


Alhasil teman dari komunitas nyaranin dan dapetin tanggal buat cuti, dalam benakku siapa tau selain temenku ini akan ada temen baru dari temenku, dan benar adanya aku dapet temen baru. Alhamdulillah, aku dapat cuti di hari yang sama sesuai yang disarankan oleh temenku itu, kang Dudung namanya.



Enak kan kalau kita bepergian tidak sendiri, sekalipun kita pergi sendiri terus kita janjian akan ketemu di jalan apa, minimal kita tau di jalan itu ada bangunan apa sebagai penanda kita bisa ketemu.



Perjalanan pergi dari Jakarta ke Singapore pakai pesawat yang sudah disepakati bersama atas saran dari temenku, dan perjalan pulang dari Singapore lewat Batam menggunakan kapal feri, kemudian jalan-jalan di Batam dulu, hingga pulang ke Jakarta pakai pesawat rekomendasi temenku. Alhasil, dapet tiket murah.

Jangan lupakan kita mau menginap dimana, pilihannya ada dua pilihan di Hotel atau di Hostel. Perbedaan hotel dengan hostel, sangat jauh berbeda terutama dalam penyediaan fasilitas. Di hotel kita akan sangat nyaman, apapun yang kita mau akan terfasilitasi dengan sangat mudah. Berbeda dengan hostel, fasilitas apapun yang kita butuhkan harus kita sediakan dari jauh hari semenjak kita sedang merencanakan bepergian. Jangan kaget jika kita memilih untuk menginap di hostel, karena jika kita makan dan minum di hostel kita akan mencuci piring dan gelas sendiri. Jangan lupa juga untuk mengaktifkan Internet Roaming Internasional, jika perlu aktifkan juga fasilitas telpon dan sms roaming internasionalnya juga.



Karena aku baru pertama kalinya jalan ke luar negeri, dalam benakku santai aja toh disana juga masih kawasan Asean, masih aman jika kita terkendala dalam bahasa, baik belum fasih maupun belum menguasai semua kosakata dalam bahasa inggris, kita masih bisa menggunakan bahasa Indonesia.



Jangan kaget ketika kita masuk ke bagian imigrasi Indonesia, karena kita harus melepas semua barang yang ada bahan logam termasuk sabuk ikat pinggang, dan jika kita masuk melalui jalur manual, kita akan bertemu dengan petugas imigrasi dan akan ditanyai seputar kita akan tinggal dimana, berapa hari kita tinggal, bersama siapa, kembali lewat mana jalur udara atau jalur laut, destinasinya apa saja. Jika kita melewati pintu otomatis, kita akan dimintai scan paspor kita di pintu otomatis pertama, scan sidik ibu jari kanan dan muka kita di pintu otomatis kedua.



Paling enak jika kita berada di seat dekat jendela, karena kita bisa menikmati pemandangan dari hamparan luas bumi ini, jangan berharap bisa melihat bidadari yang ada di langit karena itu hanya mitos, yang ada kita melihat bidadari yang satu pesawat dengan kita.



Sesampainya diimigrasi Singapore, jangan lupa pastikan kita berada di belakang area antrian, jangan sampai melewati batas antrian. Jangan lupa sebelum mengantri, kita harus isi white card terlebih dahulu.





Aku lebih memilih untuk membeli Tourist Pass card, karena aku hanya tinggal dua hari dan ingin punya akses buat naik train dan bus. Pastikan jalur antriannya berada pada arah masuk antrian loket.




Begitu pun pada saat kita hendak naik ke MRT, lihat jalur masuk dan jalur keluar, supaya aman dan nyaman.



Sistem di Singapore sangat rapi, dan semua terpantau oleh CCTV, semua orang akan merasa nyaman dan aman.



Kemana pun kita bepergian jika kita tidak begitu mengenal wilayah Singapore hendaknya tanya google map yang dapat membantu kita jalan-jalan di Singapore, jika handphone kita lowbatt jangan khawatir tanya saja orang Singapore yang berpapasan dengan kita, mereka akan menjawab apa yang kita tanyakan. Jika kita ingin lebih nyaman lagi sebaiknya tanya teman, karena teman akan membantu setiap perjalanan kita hingga destinasi yang akan kita tuju.



Biar gak bikin repot bawa barang bawaan kita, kita harus siapkan minimal travel bag, supaya lebih leluasa dibawa kemanapun.



Jika kita menginap di hostel, kita hanya akan disediakan locker, kamar seadanya, dan kita harus menyiapkan adaptor universal buat charge baterai handphone.



Setelah check-in kamar, aku bersama temanku melanjutkan perjalanan ke beberapa destinasi di Singapore, sampai rasanya masih ingin jalan-jalan disana.






Komentar

Postingan populer dari blog ini

Budaya muslim indonesia

Budaya muslim indonesia yang harus diperbaharui pemahamannya : Rebo Wekasan Rebo Wekasan merupakan suatu perayaan unik yang hanya ada di desa Suci, kecamatan Manyar Kabupaten Gresik dan hanya dirayakan pada Rabu terakhir di Bulan Shafar kalender Hijriyyah. Dinamakan Rebo Wekasan karena pada zaman dahulu terjadi bencana kekeringan di sebuah desa bernama Pelaman, sebenarnya sunan Giri telah memberikan petunjuk kalau ada sumber air yang sangat besar di sekitar Masjid Pelaman. Tetapi lama kelamaan sumber air tadi menyusut. Kemudian Sunan Giri memberi petunjuk jika mereka menemukan tempat yang banyak tumbuh pepohonan maka akan ada sumber air disana. Setelah beberapa lama mencari, akhirnya mereka menemukan tempat tersebut di sebuah desa bernama Pongangan. Dari sinilah perayaan Rebo Wekasan ada karena hari ditemukannya sumber tersebut dan selesainya pembangunan masjid yang semula ada di desa Pelaman jatuh pada hari Rebo Pungkasan di bulan Shafar kalender Hijriyyah. Saat ini perayaan Rebo

Kisah Seorang Munafik di Zaman Rasulullah

Kisah ini disampaikan oleh sahabat Ibnu umar Radhiallahu ‘anhu , Muhammad bin Kaeb Radhiallahu ‘anhu , Zaid bin Aslam Radhiallahu ‘anhu dan Qatadah Radhiallahu ‘anhu berkata (ringkasnya demikian): Ada seorang laki-laki (munafik) pada waktu perang Tabuk dia berkata: “Tidaklah kami melihat semisal Qurra’ (pembaca al-Qur’an) kita ini, mereka paling besar perutnya (karena banyak makan), paling pendusta (ketika berbicara), paling penakut (bila berhadapan dengan musuh).” Perkataan itu ditujukan kepada Nabi Shalallahu ‘alaihi wasallam dan para sahabatnya. Mendengar hal tersebut Auf bin Malik Rahimahullah berkata kepadanya: “Bohong kamu, akan tetapi kamu munafiq, sungguh aku akan memberitahu Nabi Shalallahu ‘alaihi wasallam .” Maka pergilah Auf untuk menjumpai Nabi Shalallahu ‘alaihi wasallam dan memberitahu perkataan orang munafiq ini. Belum sampai Auf bin Malik datang menjumpai beliau, telah turun ayat yang memberitahu keadaan tersebut dengan sebenarnya. Yaitu ayat yang terdapat dalam QS.