Langsung ke konten utama

cinta pertama


Kata cinta ada yang mengartikan sebuah ikatan persahabatan,ada juga yang mengisyaratkan sebuah ikatan hati agar bisa berbagi rasa sedih atau senang.
Di bulan mei tahun 2004 aku merasakan ada hal yang membuatku selalu ingin berjumpa dengan orang yang selalu membayangiku.
Satu bulan beranjak,ternyata orang yang aku bayangkan menyatakan "I love You ...."
yang terlintas dalam fikiranku hanya satu :"kok,ada yach cewek yang mau sama aku".
Selang beberapa minggu ketika aku bertemu dengannya di depan satu wartel,aku tuturkan kata yang sama padanya "I love You".
Hari pun berganti seakan tiada kata terindah selain selalu berjumpa dengannya dan sempat terlintas dalam fikiranku " Diakah yang selama ini terbayang dan akankah bisa menikah .... ???"
Waktu pun berlalu dan bulan pun berganti.Beranjak di bulan desember dia mengajak aku nikah dan aku jawab secepat itukah ?? (pertanyaanku bodoh amat,padahalkan kalo mau tinggal nikah aja).
Masuk ke tanggal 10 desember dia ngomong " dang,saya akan menikah dengan orang lain,lebih baik dang jadi sahabat saya."Dalam hatiku terlintas " kok,dia ngomong seperti itu ya...?"dan dengan bodohnya aku,aku jawab "boleh".
Dan beranjak ke hari dimana ia menikah,tanggal 12 desember.Hari itu aku dapat kabar dari temannya.Kata temannya "dang,dia dah menikah dengan seorang kiyai di surabaya,sekarang dia dah menjadi nyai kyai,dia dijodohkan orang tuanya."Seminggu berselang lamanya badanku terasa lemas,seolah aku tiap hari kerja berat .....(kacian banget aku nich...)

Hikmahnya : Jangan berharap cinta manusia karena satu-satunya pemilik cinta hanya Allah.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kisah Seorang Munafik di Zaman Rasulullah

Kisah ini disampaikan oleh sahabat Ibnu umar Radhiallahu ‘anhu , Muhammad bin Kaeb Radhiallahu ‘anhu , Zaid bin Aslam Radhiallahu ‘anhu dan Qatadah Radhiallahu ‘anhu berkata (ringkasnya demikian): Ada seorang laki-laki (munafik) pada waktu perang Tabuk dia berkata: “Tidaklah kami melihat semisal Qurra’ (pembaca al-Qur’an) kita ini, mereka paling besar perutnya (karena banyak makan), paling pendusta (ketika berbicara), paling penakut (bila berhadapan dengan musuh).” Perkataan itu ditujukan kepada Nabi Shalallahu ‘alaihi wasallam dan para sahabatnya. Mendengar hal tersebut Auf bin Malik Rahimahullah berkata kepadanya: “Bohong kamu, akan tetapi kamu munafiq, sungguh aku akan memberitahu Nabi Shalallahu ‘alaihi wasallam .” Maka pergilah Auf untuk menjumpai Nabi Shalallahu ‘alaihi wasallam dan memberitahu perkataan orang munafiq ini. Belum sampai Auf bin Malik datang menjumpai beliau, telah turun ayat yang memberitahu keadaan tersebut dengan sebenarnya. Yaitu ayat yang terdapat dalam QS.

Budaya muslim indonesia

Budaya muslim indonesia yang harus diperbaharui pemahamannya : Rebo Wekasan Rebo Wekasan merupakan suatu perayaan unik yang hanya ada di desa Suci, kecamatan Manyar Kabupaten Gresik dan hanya dirayakan pada Rabu terakhir di Bulan Shafar kalender Hijriyyah. Dinamakan Rebo Wekasan karena pada zaman dahulu terjadi bencana kekeringan di sebuah desa bernama Pelaman, sebenarnya sunan Giri telah memberikan petunjuk kalau ada sumber air yang sangat besar di sekitar Masjid Pelaman. Tetapi lama kelamaan sumber air tadi menyusut. Kemudian Sunan Giri memberi petunjuk jika mereka menemukan tempat yang banyak tumbuh pepohonan maka akan ada sumber air disana. Setelah beberapa lama mencari, akhirnya mereka menemukan tempat tersebut di sebuah desa bernama Pongangan. Dari sinilah perayaan Rebo Wekasan ada karena hari ditemukannya sumber tersebut dan selesainya pembangunan masjid yang semula ada di desa Pelaman jatuh pada hari Rebo Pungkasan di bulan Shafar kalender Hijriyyah. Saat ini perayaan Rebo

Istri Rasulullah Khadijah Binti Khuwailid Radhiallâhu 'Anha

Beliau adalah seorang sayyidah wanita sedunia pada zamannya. Dia adalah putri dari Khuwailid bin Asad bin Abdul Uzza bin Qushai bin Kilab al-Qurasyiyah al-Asadiyah. Dijuluki ath-Thahirah yakni yang bersih dan suci. Sayyidah Quraisy ini dilahirkan di rumah yang mulia dan terhormat kira-kira 15 tahun sebelum tahun fill (tahun gajah). Beliau tumbuh dalam lingkungan keluarga yang mulia dan pada gilirannya beliau menjadi seorang wanita yang cerdas dan agung. Beliau dikenal sebagai seorang yang teguh dan cerdik dan memiliki perangai yang luhur. Karena itulah banyak laki-laki dari kaumnya menaruh simpati kepadanya. Pada mulanya beliau dinikahi oleh Abu Halah bin Zurarah at-Tamimi yang membuahkan dua orang anak yang bernama Halah dan Hindun.Tatkala Abu Halah wafat, beliau dinikahi oleh Atiq bin 'A'id bin Abdullah al-Makhzumi hingga beberapa waktu lamanya namun akhirnya mereka cerai. Setelah itu banyak dari para pemuka-pemuka Quraisy yang menginginkan beliau tetapi beliau memprioritas