Langsung ke konten utama

Gali Potensi

Sering kali kita tidak sadar bahwa dalam diri kita terdapat emas permata yang paling berharga yang telah Allah ciptakan dalam diri kita yaitu potensi.Maka dari itu bagaimanakah kita bisa menggali potensi yang ada dalam diri kita?

1. Eksplorasi bakat yang sudah tertanam dalam diri kita.
Kenali bakat diri kita dan kembangkan bakat dalam diri kita,semisal:
a. Menjadi seorang pemimpin,kita bisa memberikan kontribusi,motivasi agar bisa menciptakan sesuatu yang baru dan lebih baik dari yang ada juga memberikan pengaruh kepada orang lain.
b.Menjadi orang yang bisa memberi solusi atau bisa menyelesaikan masalah yang ada dengan memiliki daya fikir yang cepat.

2. Temukan kecerdasan yang paling dominan.
Contoh kecerdasan yang paling dominan seperti:
a. kecerdasan audio visual
b. bahasa lisan
c. hitungan
d. motorik/gerak
e. art/seni
f. arsitek/ruang
g. komunikasi hubungan interpersonal

3. Tingkatkan keahlian,tajamkan kemampuan diri kita sebagai pegangan dari hidup kita.

4. Buat pelanggan/klien kita merasa puas,nyaman dan ingin menikmati kembali hasil karya yang kita suguhkan kepada mereka. "What do you want? I have"

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Budaya muslim indonesia

Budaya muslim indonesia yang harus diperbaharui pemahamannya : Rebo Wekasan Rebo Wekasan merupakan suatu perayaan unik yang hanya ada di desa Suci, kecamatan Manyar Kabupaten Gresik dan hanya dirayakan pada Rabu terakhir di Bulan Shafar kalender Hijriyyah. Dinamakan Rebo Wekasan karena pada zaman dahulu terjadi bencana kekeringan di sebuah desa bernama Pelaman, sebenarnya sunan Giri telah memberikan petunjuk kalau ada sumber air yang sangat besar di sekitar Masjid Pelaman. Tetapi lama kelamaan sumber air tadi menyusut. Kemudian Sunan Giri memberi petunjuk jika mereka menemukan tempat yang banyak tumbuh pepohonan maka akan ada sumber air disana. Setelah beberapa lama mencari, akhirnya mereka menemukan tempat tersebut di sebuah desa bernama Pongangan. Dari sinilah perayaan Rebo Wekasan ada karena hari ditemukannya sumber tersebut dan selesainya pembangunan masjid yang semula ada di desa Pelaman jatuh pada hari Rebo Pungkasan di bulan Shafar kalender Hijriyyah. Saat ini perayaan Rebo

Kisah Seorang Munafik di Zaman Rasulullah

Kisah ini disampaikan oleh sahabat Ibnu umar Radhiallahu ‘anhu , Muhammad bin Kaeb Radhiallahu ‘anhu , Zaid bin Aslam Radhiallahu ‘anhu dan Qatadah Radhiallahu ‘anhu berkata (ringkasnya demikian): Ada seorang laki-laki (munafik) pada waktu perang Tabuk dia berkata: “Tidaklah kami melihat semisal Qurra’ (pembaca al-Qur’an) kita ini, mereka paling besar perutnya (karena banyak makan), paling pendusta (ketika berbicara), paling penakut (bila berhadapan dengan musuh).” Perkataan itu ditujukan kepada Nabi Shalallahu ‘alaihi wasallam dan para sahabatnya. Mendengar hal tersebut Auf bin Malik Rahimahullah berkata kepadanya: “Bohong kamu, akan tetapi kamu munafiq, sungguh aku akan memberitahu Nabi Shalallahu ‘alaihi wasallam .” Maka pergilah Auf untuk menjumpai Nabi Shalallahu ‘alaihi wasallam dan memberitahu perkataan orang munafiq ini. Belum sampai Auf bin Malik datang menjumpai beliau, telah turun ayat yang memberitahu keadaan tersebut dengan sebenarnya. Yaitu ayat yang terdapat dalam QS.