Langsung ke konten utama

Sikap Nabi Kepada Yahudi

Dulu ketika Nabi Sholallahu ‘alaihi wasallam tiba di Madinah, ada tiga kabilah Yahudi yaitu Bani Qainuqa', Bani Nadhir, dan Bani Quraizhah.

Di antara tabiat Yahudi adalah ingkar janji dan berkhianat. Rasulullah ingin selamat dari pengkhianatan mereka. Oleh karena itu beliau mengikat perjanjian dengan mereka. Perjanjian keamanan dan kerja sama. Hanya saja, begitu cepatnya mereka mengkhianati perjanjian ini.


Pertama: Pengkhianatan Bani Qainuqa'
Bani Qainuqa' adalah kabilah Yahudi pertama yang mengkhianati perjanjian. Sebabnya adalah mereka mengacaukan keamanan. Mereka terang-terangan memusuhi kaum muslimin setelah kemenangan muslimin di Badr.

Maka Rasulullah mengumpulkan Bani Qainuqa' di pasar mereka. Beliau berkata kepada mereka: "Wahai Yahudi, berislamlah, sebelum me­nimpa kalian apa yang menimpa Quraisy di Badr."

Mereka menjawab: "Sesungguhnya di Badr engkau menghadapi orang-orang yang tidak pandai berperang. Seandainya engkau memerangi kami niscaya engkau akan mengetahui bahwa kamilah orang­-orang yang jantan."

Dengannya mereka telah benar-benar menampakkan permusuhan kepada muslimin.

Kemudian pada tahun ke-2 H Rasulullah membawa pasukan menuju perkampungan mereka. Beliau mengepung mereka selama dua puluh lima hari. Sampai Allah melemparkan rasa takut yang sangat dahsyat ke dada-dada mereka. Maka akhirnya mereka mau tunduk. Mereka menerima ketetapan Rasulullah atas diri mereka. Rasulullah memerintahkan untuk mengusir mereka dari Madinah. Bani Qainuqa' pun keluar ke Negeri Syam.

Kedua: Pengkhianatan Bani Nadhir

Suatu ketika, Rasulullah pergi menemui Bani Nadhir. Beliau meminta bantuan kepada mereka untuk membayar diyat (tebusan) bagi dua orang yang terbunuh. Dua orang itu dibunuh oleh 'Amr bin Umayyah Adh Dhomri. 'Amr bin Umayyah tidak sengaja membunuh mereka.

Bani Nadhir berkata: "Kami akan menolongmu, wahai Abal Qasim (nama qunyah Rasulullah Sholallahu 'alaihi wasallam)".

Kemudian mereka saling memerintahkan untuk membunuh Rasulullah dengan melemparkan batu ke atas kepala beliau. Ketika itu beliau sedang duduk. Beliau duduk di samping tembok sebuah rumah. Mereka hendak melempar batu dari atas rumah itu.

Maka Allah mengabarkan rencana jahat itu pada beliau. Sehingga beliau kembali ke Madinah. Kemudian beliau mengumpulkan pasukan musli­min. Lalu mereka berangkat ke tempat Bani Nadhir.

Peristiwa ini terjadi pada tahun ke-4 H. Bani Nadhir berlindung di benteng-benteng mereka. Tetapi Allah melemparkan rasa takut di dada-dada mereka. Maka akhirnya mereka mau tunduk. Mereka menyerah kepada ketetapan Rasulullah. Mereka meminta kepada Rasulullah agar mengijinkan mereka pergi dan membiarkan darah mereka. Serta membiarkan harta mereka yang bisa dibawa dengan unta.

Nabi meluluskan permintaan mereka.

Kemudian Bani Nadhir keluar dari Madinah. Setelah merobohkan rumah-rumah mereka dengan tangan mereka sendiri, mereka pergi

menuju Khaibar dan Syam.


Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman dalam Al-Qur'an, surat Al-Hasyr:2, yang artinya:

"Dialah (Allah) yang mengeluarkan orang-orang kafir dari kalangan ahlul kitab dari kampung-kampung mereka pada saat pengusiran yang pertama. Kalian tidak menyangka bahwa mereka akan keluar, dan mereka pun yakin, bahwa benteng-benteng mereka dapat melindungi mereka dari (siksa) Allah. Maka Allah mendatangkan kepada mereka (hukuman) dari arah yang tidak mereka sangka-sangka. Dan Allah mencampakkan rasa takut di hati mereka. Mereka merobohkan rumah-rumah mereka dengan tangan rnereka sendiri dan dengan tangan orang-orang yang beriman. Maka ambillah pelajaran dari hal ini wahai orang yang mempunyai pandangan."

Ketiga: Pengkhianatan Bani Quraizhah

Bani Quraizhah juga berkhianat pada Nabi. Mereka bergabung menyerang muslimin dari belakang. Setelahnya perang Ahzab selesai, Allah memberi perintah kepada Rasulullah untuk berangkat menyerang Bani Quraizhah. Rasulullah bersabda kepada orang-orang yang bersama beliau, "Tidak ada seorangpun yang shalat Ashar kecuali di (perkampungan) Bani Quraizhah. "


Maka muslimin bergerak menuju Bani Quraizhah. Muslimin mengepung mereka selama dua puluh lima malam. Pengepungan itu menjadikan kaum muslimin sangat lelah. Kaum muslimin mengalami kesulitan. Namun kemudian Bani Quraizhah tunduk. Mereka mau mematuhi ketetapan Rasulullah.

Peristiwa ini terjadi pada bulan Dzulqa'dah tahun ke-5 H.Kemudian Kabilah Aus meminta pada Rasulullah untuk meringankan hukuman bagi Bani Quraizhah.
Maka Nabi berkata: "Wahai sekalian kabilah Aus, apakah kalian ridha apabila salah seorang dari kalian yang memutuskan hukuman?"

Mereka menjawab: “Ya.”

Beliau bersabda lagi: "Keputusannya di tangan Sa'ad bin Mu'adz."


Kemudian Sa'ad bin Mu'adz didatangkan. Ia tengah terluka, terkena panah dalam perang Al Ahzab. Ia berkata: “Aku memutuskan:

1. Agar kaum laki-laki Bani Quraizhah dibunuh.

2. Agar harta mereka dibagi-bagikan.

3. Agar anak-anak dan wanitanya ditawan."

Rasulullah Sholallahu ‘alaihi wasallam bersabda: "Sungguh engkau telah membuat keputusan, dengan keputusan Allah dari atas langit yang ketujuh."

Setelah peristiwa itu maka tidak ada kabilah Yahudi lagi di Madinah.

Sumber: Muqarrar Al-Mustawa Ats Tsalits fis Siratin Nabawiyyah-Syu’bah Ta’lim Al Lughah Al Arabiyyah Al Jami’ah Al Islamiyyah, Madinah.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Istri Rasulullah 'Aisyah Binti Abu Bakar Rodhiallahu 'Anha

Dia adalah gurunya kaum laki-laki, seorang wanita yang suka kebenaran, putri dari seorang laki-laki yang suka kebenaran, yaitu Khalifah Abu Bakar dari suku Quraisy At-Taimiyyah di Makkah, ibunda kaum mukmin, istri pemimpin seluruh manusia, istri Nabi yang paling dicintai, sekaligus putri dari laki-laki yang paling dicintai Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wasallam . Ini terdapat dalam Shahih Bukhari dan Muslim, bahwa ‘Amr bin ‘Ash Rodhiallahu ‘anhu pernah bertanya kepada Nabi Shalallahu ‘alaihi wasallam : “Siapakah orang yang paling engkau cintai, wahai Rasulullah?" Rasul menjawab: '''Aisyah.'' 'Amr bertanya lagi: "Kalau laki-­laki?" Rasul menjawab: "Ayahnya. Selain itu Aisyah adalah wanita yang dibersihkan namanya langsung dari atas langit ketujuh. Dia juga adalah wanita yang telah membuktikan kepada dunia sejak 14 abad yang lalu bahwa seorang wanita memungkinkan untuk lebih pandai daripada kaum laki-laki dalam bidang politik atau strategi...

Ketika patah hati

Cinta bikin aku jadi penasaran apakah aku bisa menikah dengan pujaan hatiku??? Ternyata keadaan menjawabnya tidak. Sungguh patah hati bikin aku pusing,mual sekalipun aku gak mau muntah,badan kerasa lemes,tapi jangan sampai deh bikin aku pesimis. Dalam kondisiku seperti itu yang aku inginkan hanyalah perubahan,berubah untuk memperbaiki diri "kekurangan dalam diriku ini seperti apa?" (yang pasti ada),dan aku ingin berbuat yang terbaik "gimana caranya supaya aku gak pesimis?" Apa ya rahasia dari Rasulullah Muhammad Shalallahu Alaihi wa Sallam? Cinta rasulullah selalu mulus dan kagak pernah pesimis .... Mungkin Rasulullah tahu apa yang di mau kaum perempuan.Dan aku harus belajar dari Rasulullah.

Budaya muslim indonesia

Budaya muslim indonesia yang harus diperbaharui pemahamannya : Rebo Wekasan Rebo Wekasan merupakan suatu perayaan unik yang hanya ada di desa Suci, kecamatan Manyar Kabupaten Gresik dan hanya dirayakan pada Rabu terakhir di Bulan Shafar kalender Hijriyyah. Dinamakan Rebo Wekasan karena pada zaman dahulu terjadi bencana kekeringan di sebuah desa bernama Pelaman, sebenarnya sunan Giri telah memberikan petunjuk kalau ada sumber air yang sangat besar di sekitar Masjid Pelaman. Tetapi lama kelamaan sumber air tadi menyusut. Kemudian Sunan Giri memberi petunjuk jika mereka menemukan tempat yang banyak tumbuh pepohonan maka akan ada sumber air disana. Setelah beberapa lama mencari, akhirnya mereka menemukan tempat tersebut di sebuah desa bernama Pongangan. Dari sinilah perayaan Rebo Wekasan ada karena hari ditemukannya sumber tersebut dan selesainya pembangunan masjid yang semula ada di desa Pelaman jatuh pada hari Rebo Pungkasan di bulan Shafar kalender Hijriyyah. Saat ini perayaan Rebo...